Saya juga sempat searching ke website RS terkait untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa serta berapa biayanya. Daaan oke saya mantap di RS ini sebagai TKP, dengan perhitungan biaya segala macam yang sudah ditotal sekitar 400 ribuan dan harapan lancar maju jaya.
Sampai di RS Persahabatan rupanya saya salah masuk pintu, saya masuk dari pintu IGD depan sana. Padahal kliniknya di pintu keluar pojokan belakang --". Nama gedungnya itu Pemeriksaan Medik Terpadu (maklum lah ya, saya kan baru pertama kali). Sesampainya, saya harus mengantri daftar padahal saat itu masih pukul 10.00 pagi (saran saya kalau bisa datanglah pagi-pagi sekali supaya tidak mengantri dan pusing dengan sibuknya orang yang tes juga).
Nanti susternya akan bertanya keperluannya apa, dan untuk apa. Karena susternya senior beliau langsung bilang "Mbak mau buat NIDN ya?" (Karena hari itu banyak sekali calon2 pembuat NIDN atau NIDK). Kemudian suster akan memberi form biodata diri untuk kita lengkapi. Setelah lengkap, serahkan pada susternya lalu kita akan dicek berat badan, tinggi badan dan tensi.
Selanjutnya saya diperi secarik kertas yg isinya nomor kamar tempat tes lainnya. Susternya bilang tolong sesuai urutan, tapi kenyataanya random, berantakan dsb. Kita harus pasang telinga, karena bisa saja dipanggil oleh susternya untuk masuk ke ruangan berapa yang urutannya tidak sesuai dengan di kertas. Tapi yang pasti, kita akan diarahkan untuk rontgen terlebih dahulu. Untungnya setelah selesai rontgen saya mendengar nama saya dipanggil untuk masuk ruangan dokter. Di dalam saya ditanya beberapa pertanyaan tentang keadaan psikologis saya, sederhana saja seperti insomnia, stress, depresi, sedih dsb. Setelah dari ruangan psikiater saya bingung. Karena tidak ada panggilan, tidak ada petunjuk lainnya.
Setelah berkeliling-keliling, ada suster yang kebetulan masuk ruangan tes mata dan saya memberanikan bertanya saja "tesnya nunggu dipanggil atau bisa sekarang bu?". Untungnya tidak pakai dipanggil jadi saya bisa langsung tes. Setelah tes mata, saya sempat menunggu 15 menit akhirnya saya dipanggil lagi untuk tes urine dan pengambilan sample darah. Setelah itu saya menunggu lagi 30 menit lebih untuk cek kesehatan fisik, saya menunggu lama karena sewaktu saya di toilet saya sudah dipanggil, tapi karena tidak ada makanya saya di skip.
Setelah segala prosedur sudah dilakukan, nanti suster di tempat pendaftaran memanggil dan memeriksa semua berkas dan mengarahkan kita ke kamar 1 (bayar biaya tes). Dan rupanya mahal yah, total semuanya sebesar Rp. 566.000,- duuuhh jauh dari totalan perkiraan --". Setelah dibayar, nanti kita mendapatkan kuitansi dan cap lunas dari bagian pembayaran. Lalu berkas diserahkan kembali ke suster di tempat pendaftaran, dan rupanya hasilnya baru bisa diambil sehari setelahnya.
Okaaay. Sekilas begitulah perjalanan mendapatkan surat keterangan sehat jasmani rohani dan bebas narkoba. Saran saya sih, datanglah pagi-pagi supaya tidak mengantri atau menghindari sibuknya suster serta dokter. Bawalah air minum, karena kalau kasusnya seperti saya yang terbilang susah pipis walaupun sudah minum banyak akan kesulitan mencari minum, sebab di RS ini ada dispenser tetapi tidak ada gelas --". Sekian semoga bermanfaat.